Kutipan dari setiap bab dari taj mahal (kisah cinta abadi), yang kata demi kata mewakili perasan penceritra. Jahanara sosok perempuan masa lalu yang jarang ditemui dimasa kini.
Rumi
Ketika aku mendengar kisah cinta pertamaku, mulailah aku mencarimu, tanpa sadar betapa maya pencarian itu. Pada akhirnya, sepasang kekasih tidaklah berjumpa di tempat tertentu, sepanjang waktu, didalam hati mereka menyatu.
Al-Quran
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang yahudi, nasrani, dan orang-orang shabiin, siapa sajadi antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari tuhan mereka, tidak ada kehawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Upanishad
Sungguh, tatkala ruh yang hidup pergi, tubuh ini mati; ruh yang hidup tidaklah mati. Karena ia adalah hakikat yang halus, seluruh dunia ada oleh jiwanya.
Pertemuan dua samudra
Ketauhilah nama-nama tuhan, yang maha tinggi, tidak pernah terbilang, dan melampaui segala pemahaman.
Rabindranath Tagore
Kau tahu, Jahan, hidup adalah gairah kemudahan, kekayaan dari kejayaan, semua terseret oleh zaman. Disebabkan oleh kefanaan kau lalu berjuang, untuk menambahkan hatimu yang muram. Biarlah musnah kemewahan rubi, mutiara dan berlian. Cukuplah setetes air mata ini, Taj Mahal ini, yang tersisa. Kemilau, tiada yang ternoda, dipipi waktu, selalu dan selamanya.
Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Aku tahu, setiap kali aku membuka sebuah buku, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar