Kamis, 26 November 2009

PEMBIBITAN JERUK

TUGAS MANAJEMAN PEMBIBITAN



Tanaman jeruk merupakan tanaman buah yang berasal dari asia, tetapi cina di percaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari amerika dan italia. Jeruk mempunyai banyak manfaat diantaranya
• Tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yang tinggi
• Dibeberapa Negara telah di produksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alcohol dan pectin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk di pakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi esens minuman dan untuk campuran kue.
• Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran nafas bagian atas dan penyembuh radang mata.
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus. sp

Syarat lokasi
Lokasi yang cocok digunakan untuk pembibitan jeruk adalah yang dekat dengan sumber air. Tempat yang strategis guna memperlancar pengangkutan/distribusi bibit juga harus diperhitungkan. Luas lahan/tanah yang digunakan disesuaikan dengan besar kecilnya usaha pembibitan tanaman jeruk agar terkondisi dalam pengaturan letak pembibitan. Lokasi pembibitan harus bebas dari genangan air atau banjir dan jauh dari sumber hama penyakit. Tinggi tempat dimana tanaman jeruk dapat di bibitkan dan budidayakan berfariasi dari daratan rendah sampai daratan tinggi tergantung pada spesies
Jenis keprok Madura, keprok tejaluka: 1-900 m dpl
Jenis keprok batu 55, keprok garut: 700-1200 m dpl
Jenis manis punten, waturejo, WNO, VLO: 300-800 m dpl
Jenis siem: 1-700 m dpl
Jenis besar nambangan-madiun, bali, gulung:1-700 m dpl
Jenis jepun kasturi, kumkuat: 1-1000 m dpl
Jenis purut: 1-400 m dpl

Kondisi iklim
Salah satu syarat tumbuh untuk tanaman jeruk adalah iklim, yang meliputi
1. Kecepatan angin yang baik antara 40-48%. Lebih dari itu dapat merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
2. Jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah di perlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tetap lembab.
3. Temperature optimal antara 25-30o C. Namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38o C. Jeruk keprok memerlukan temperatur 20o C
4. Semua jenis jeruk tidak suka tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
5. Kelembapan optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%

Faktor-faktor yang berpengaruh
Factor yang berpengaruh dalam pembibitan jeruk adalah meliputi
• Keberhasilan dalam melakukan okulasi
• Kesterilan alat

Kendala-kendala dilapang
Kendala-kendala yang sering ditemui dilapang adalah kurang berhasilnya teknik okulasi yang dilakukan, adanya serangga yang dapat merusak daun dan batang tanaman, gejala alam yang berubah misalnya hujan dan panas yang tidak menentu.

Media tanam
1. Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27%, debu 25-50%, cukup humus, tata air dan udara baik
2. Jenis tanah andosol dan latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk
3. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah adalah 5,6-6,5 dengan pH optimum 6
4. Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150-200 cm dibawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%
5. Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30o.

Metode pembibitan
Metode pembibitan dapat dilakukan dengan cara okulasi untuk memperbanyak tanaman. Bahan dan alat yang harus disiapkan dalam okulasi adalah:
 Pisau okulasi yang tajam dan bersih
 Tali plastik atau rafia untuk mengikat mata tempel ke batang bawah
 Kain lap untuk membersihkan batang pangkal bawah
 Gunting pangkas untuk membuang tunas-tunas liar

Teknik pembibitan
Teknik pembibitan dapat menggunakan cara generative dan vegetatif. Cara generative dapat menggunakan biji, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Biji diambil dari buah dengan memeras buah yang telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yang tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang. Areal persemaian memiliki tanah yang subur. Tanah diolah sedalam 30-40 cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2.
Biji ditanam dalam alur dengan jarak tanam 1-1,5x2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanamkan ke polybag 15x35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polybag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1)
Cara yang kedua yaitu dengan cara vegetative yaitu menyambung (okulasi). Okulasi adalah menempelkan mata tunas tanaman lain kepada batang muda dan dari varietas yang sama, atau varietas dalam spesies. Dengan okulasi sifat-sifat baik dari kedua tanaman (batang bawah dan mata tunas dari batang lain disatukan).

1. Syarat-syarat tanaman batang bawah
 Mempunyai pertumbuhan yang baik dan perakaran yang luas
 Tahan terhadap kekurangan dan kelebihan air
 Berasal dari tanaman yang subur serta tahan terhadap penyakit sehingga dapat hidup bersama(compatible)
 Bibit yang berasal dari biji nuselus dijadikan batang bawah, biasanya jeruk Rough Lemon (RL) atau Japanesche Citroen (JC)
 Jenis jeruk ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu penyebaran akar dalam tanah cukup luas, baik secara lateral maupun vertical
 Mempunyai daya tahan tinggi terhadap kekeringan

a. Cabang untuk mata tempel yang sesuai untuk okulasi
b. Batang bawah yang sudah di kelupaskan kulitnya dan dipotong
c. Mata tempel yang sudah jadi

2. Penyemaian dan pemeliharaan benih batang bawah
Penyemaian benih dilakukan dalam bak persemaian atau bedengan
Media persemaian, merupakan campuran pupuk kandang dan pasir yang telah diayak dengan perbandingan 1:1
Media persemaian sudah dicuci hamakan baik secara kimia maupun fisik dan belum pernah ditanami jeruk
Persemaian diberi naungan plastic yang dapat dibuka atau ditutup
Setelah benih ditanam di persemaian, disiram setiap hari agar tidak kering
Pemupukan dengan NPK diberikan dengan takaran 2 gr/liter air disiramkan merata
Lakukan pengendalian jika terdapat serangan hama/penyakit
Setelah batang bawah berumur 6 bulan sudah dapat disambung atau diokulasi

3. Syarat-syarat tanaman batang atas
Berproduksi tinggi/berbuah banyak
Bentuk buah baik/sempurna dan rasanya enak
Tahan terhadap hama dan penyakit
Digemari banyak orang karena mempunyai sifat-sifat unggul
Ranting/cabang yang baik berbentuk bulat dan silendris

4. Cara kerja
 Pangkal bawah pohon yang akan di tempel terlebih dahulu dibersihkan dengan kain lap
 Kira-kira 20 cm diatas tanah, kulit pohon pangkal bawah dipotong melintang atau di iris seperti huruf U terbalik
 Sebelah kiri dan kanan potongan/irisan kulit dirobek ke bawah dengan ujung pisau sepanjang 3 cm
 Bagian kulit yang telah dipotong dan toreh itu kemudian diangkat dan dikelupaskan ke bawah sepanjang 3 cm
 Kira-kira 2/3 bagian dari kulit yang telah dikelupaskan tadi dipotong dan sisanya yang 1/3 lagi digunakan untuk menjepit kulit mata yang akan di tempelkan
 Setelah cabang atau dahan untuk batang atas tersedia, mata tunasnya segera disayat dari dahan tersebut. Kulit dahan bermata tunas diiris tipis-tipis beserta kayunya sepanjang 3 cm, kemudian dipotong
 Irisan kulit bermata dicongkel dan dilepaskan dengan ujung pisau. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, jangan sampai kulit rusak, robek atau kotor
 Kulit tempelan segera diletakkan pada celah batang bawah yang telah disiapkan hingga benar-benar pas dan dijepit dengan bagian kulit yang disisakan. Cara menaruhnya jangan sampai terbalik
 Setelah kulit calon batang atas menempel, tempelan tersebut harus segera diikat. Cara mengikatnya dari bawah ke atas, kira-kira 1 cm diatas tempelan. Mata tunas jangan sampai tertutup oleh tali pengikat tetapi harus tersembul
 Setelah 3 minggu sejak penempelan tali ikatan dibuka dan tempelan di periksa. Apabila keadaanya tetap hijau segar, berarti tempelan berhasil, tetapi bila warnanya coklat atau kuning, berarti penempelan gagal.
 Apabila tempelan berhasil, batang bawah dilengkungkan atau dipatahkan pada ketinggian 2-3 cm diatas tempelan. Hal ini dimaksudkan agar mata tunas tempelan dapat tumbuh tanpa disaingi oleh tunas-tunas lain.
 Apabila tempelan tidak jadi masih dapat dibuat tempelan lagi pada tempat yang lain, misalnya dibagian samping atau belakangnya.
 Setelah tempelan berhasil menjadi tanaman baru dan keadaanya sudah cukup dewasa (jumlah cabang dan ranting cukup serta berdaun banyak untuk berasimilasi) batang yang dilengkungkan atau dipatahkan tadi dipotong miring dan dibuang
 Bekas potongan harus dilumuri atau ditutup dengan parafin atau cat
 Beberapa lama kemudian tanaman dapat dipindahkan kedalam kantong plastic hitam (polybag) dan diisi tanah yang dicampur pupuk secukupnya, disiram setiap tanahnya kering
 Bibit yang sudah cukup besar dalam kantong plastic siap untuk dipasarkan

Pengangkutan
Pengangkutan harus hati-hati agar bibit yang dibawa tidak mengalami kerusakan dan bibit harus segera ditanam apabila sudah waktunya. Proses pengangkutan harus efisien agar bibit dalam penanamannya dapat tepat waktu.

Seleksi
Bibit yang akan diangkut sebaiknya diseleksi terlebih dahulu. Bibit digolongkan menurut umur untuk mengetahui kapan waktu tanamnya. Selain itu bibit yang akan ditanam di seleksi sebelum di lepas ke pasar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau kematian setelah di pindahkan.

-Biaya
Biaya pembibitan yang meliputi meliputi biaya
• Benih
• Media (polybag)
• Biaya SDM
• Transportasi
• Pupuk dan insektisida/fungisida

DAFTAR PUSTAKA

Sistem Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS. 2009. Jeruk.
http://infopekalongan.com/content/view/63/1/. Jakarta. Diakses 16 november 2009.
Supriyanto. A. 2000. Budidaya Jeruk Besar IPPTP Tlekung. Denpasar Bali: Instalasi Penelitian Dan Pengkajian Teknologi Pertanian Denpasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar